Bursa Ketua Golkar Kalteng Menghangat, Fairid dan Edy Jadi Kandidat Paling Diperbincangkan
PALANGKA RAYA – Peta persaingan menjelang Musyawarah Daerah (Musda) ke-XI Partai Golkar Kalimantan Tengah (Kalteng) kian mengerucut. Agenda yang dijadwalkan berlangsung pada 3 Agustus 2025 di Palangka Raya ini memunculkan dua figur sentral yang kini ramai diperbincangkan di internal partai: Fairid Naparin dan Edy Pratowo.
Keduanya memiliki rekam jejak politik yang solid. Fairid merupakan Wali Kota Palangka Raya sekaligus Ketua DPD II Golkar Kota Palangka Raya, sementara Edy saat ini menjabat Wakil Gubernur Kalteng, dan dikenal sebagai mantan Ketua DPD II serta mantan Bupati Pulang Pisau.
Dinamika ini diamini oleh Sekretaris Steering Committee (SC) Musda Golkar Kalteng, Siti Nafsiah, yang mengungkap bahwa hanya sedikit nama yang konsisten muncul di permukaan.
“Jadi yang beredar di media selama ini ada dua atau tiga, dan di internal Golkar pun ya sama aja itu-itu aja yang beredar isunya. Bahwa yang akan maju beberapa kandidat kader Golkar, ada yang ketua Golkar, mantan ketua Golkar, dan sebagainya,” kata Nafsiah, Kamis 24 Juli 2025.
Nama Fairid disebut telah memperoleh dukungan mayoritas dari DPD II kabupaten/kota, yakni sebanyak 12 dari total 14 DPD II. Ini menjadikannya salah satu calon paling diperhitungkan dalam perebutan kursi Ketua DPD Partai Golkar Kalteng.
Di sisi lain, Edy Pratowo tak kalah diperhitungkan. Dengan latar belakang birokrat dan loyalis partai yang telah malang melintang di sejumlah posisi strategis, Edy juga telah menyatakan kesiapannya untuk bertarung secara terbuka dalam Musda.
Sementara itu, menarik disimak bahwa Gubernur Kalimantan Tengah, Agustiar Sabran, sempat memberikan dukungan moril terhadap keduanya untuk maju di Musda Golkar mendatang.
Nama lain yang sempat disebut-sebut adalah Mukhtarudin, anggota DPR RI Fraksi Golkar dari dapil Kalimantan Tengah. Namun hingga kini, belum ada sinyal resmi bahwa dirinya akan ikut serta dalam bursa calon ketua.
“Sejauh ini tidak ada. Hanya yang berkembang akan ada keinginan untuk mengusulkan Pak Mukhtaruddin. Kalau yang bersangkutan, sejauh ini belum ada konfirmasi bahwa beliau bersedia. Beliau hanya fokus di DPR RI. Tapi ada beberapa daerah yang ingin beliau maju,” ujar Nafsiah.
Musda ke-XI akan melibatkan 20 pemilik suara. Rinciannya adalah sebagai berikut:
DPD I Provinsi: 1 suara
DPD II Kabupaten/Kota: 14 suara
DPP Partai Golkar: 1 suara
Organisasi pendiri: 1 suara
Organisasi yang didirikan: 1 suara
Sayap partai (AMPG dan KPPG): 2 suara
Jika salah satu calon berhasil mengantongi lebih dari 50 persen + 1 suara, maka pemilihan bisa dilakukan secara aklamasi.
Tinggalkan Balasan